Sabtu, 13 Oktober 2012

SENSOR SUHU LM35DZ

Salam semua,
Sudah lama g posting. Kali ini saya akan posting Application Note yaitu, Sensor Suhu LM35DZ. Aplikasi ini menggunakan LM35DZ dari National Semiconductor. Untuk Minimum Systemnya saya gunakan DT-AVR Low Cost Micro System dari Innovative Electronics. Sedangkan untuk tampilan digunakan Character LCD 16x2. Aplikasi ini memanfaatkan fitur internal ADC yang dimiliki oleh ATMega8535. Untuk mengakomodasi fitur ADC Internal maka jumper J6, J7, dan J8 pada DT-AVR Low Cost Micro System diset pada posisi 1-2.
Untuk sensor suhu LM35DZ, diberikan tegangan supply 5V DC sedangkan Vout nya dihubungkan pada Port A.0 sebagai pin analog input. LCD Character dihubungkan ke Port C. Pin R/W pada LCD dihubungkan ke Ground. Program editor dan compiler dalam aplikasi ini menggunakan BASCOM AVR dari MCS Electronics yang menggunakan Bahasa Basic. Berikut Listing programnya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
'===================================
'AN-02 Temperature Sensor w/ LM35DZ
'From B10 ELECTRONICS
'By Andri Sasmito
'13 Oktober 2012
'===================================

$regfile = "m8535.dat"
$crystal = 11059200

Config Lcd = 16 * 2
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.4 , Db5 = Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7 = Portc.7 , Rs = Portc.0 , E = Portc.2      

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc

Dim Data_suhu As Word
Dim Angka As Single
Dim Suhu As String * 5
Deflcdchar 0 , 6 , 9 , 9 , 6 , 32 , 32 , 32 , 32

Start Adc

Cursor Off
Cls
Upperline
Lcd "     AN-02      "
Lowerline
Lcd "B10 ELECTRONICS "
Wait 2
Cls
Upperline
Lcd "  Temperature   "
Lowerline
Lcd " Sensor LM35DZ  "
Wait 2

Do
Cls

Data_suhu = Getadc(0)
Angka = Data_suhu / 1023
Angka = Angka * 5
Angka = Angka * 100
Suhu = Fusing(angka , "#.#")

Upperline
Lcd " Temperature :  "
Locate 2 , 6
Lcd Suhu
Locate 2 , 11
Lcd Chr(0)
Locate 2 , 12
Lcd "C"
Waitms 500

Loop

End
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aplikasi ini dapat dikembangkan untuk aplikasi lain yang lebih kompleks, misalnya Aplikasi data logger suhu untuk monitoring suhu, sensor suhu untuk on/off kipas angin atau AC, dll.

Demikian sedikit sharing tentang Aplikasi sensor suhu LM35 dari saya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amiin..

Jumat, 28 September 2012

PEMBACAAN NILAI RESISTOR

Resistor atau hambatan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik. Resistor hampir selalu ditemui pada rangkaian elektronika. Tetapi, sebagian dari kita baik yang awam maupun yang sudah sering berkecimpung dalam dunia elektronik, masih belum bisa atau masih kesulitan dalam membaca nilai sebuah resistor.

Resistor sendiri memiliki beragam jenis bentuk dan bahan. Diantaranya dari resistor film karbon, metal film dan wirewound. Dan untuk bentuknya ada yang berbentuk axial, Chip (SMD), dll. Namun saat ini saya tidak membahas jenis-jenis resistor secara mendalam. Saya akan membahas bagaimana cara membaca nilai sebuah resistor. Dalam postingan ini akan saya jelaskan cara membaca nilai resistor dengan spesifikasi berikut :
  1. Resistor dengan 4 gelang warna 
  2. Resistor dengan 5 gelang warna
  3. Resistor dengan 6 gelang warna
 
Resistor 4 gelang warna
Pada resistor dengan 4 gelang warna memiliki susunan sebagai berikut :
gelang 1 = angka ke-1
gelang 2 = angka ke-2
gelang 3 = faktor pengali
gelang 4 = nilai toleransi  
Contoh :
Ada sebuah resistor memiliki 4 gelang warna dengan warna: kuning, ungu, orange(jingga), emas. Maka nilai resistor tersebut adalah :  
1.kuning = 4 
2.ungu = 7 
3.orange = 3(10³ = x1000) 
4.emas = 5% 
Jadi nilai resistor tersebut adalah 47 x 1000 = 47000 Ω+/- 5% 
nilai maksimal yang ditolerir adalah 47000 + (5% x 47000) = 47000 + 2350 = 49350 Ω
nilai minimal yang ditolerir adalah 47000 – (5% x 47000) = 47000 – 2350 = 44650 Ω 


Resistor 5 gelang warna
Pada resistor dengan 5 gelang warna memiliki susunan sebagai berikut :
gelang 1 = angka ke-1
gelang 2 = angka ke-2
gelang 3 = angka ke-3
gelang 4 = faktor pengali
gelang 5 = nilai toleransi
Contoh :
Ada sebuah resistor dengan 5 gelang warna. Warna gelangnya adalah : coklat, abu-abu, hitam, merah, coklat. Maka nilai resistor tersebut adalah :  
1.Coklat = 1 
2.Abu-abu = 8 
3.Hitam = -
 4.Merah = 2 (10² = x100) 
5.Coklat = 1% 
Jadi nilai resistor tersebut adalah 18 x 100 = 1800 Ω +/- 1% 
Nilai maksimal yang diperbolehkan adalah 1800 + (1% x 1800) = 1800 + 180 = 1980 Ω 
Nilai minimum yang diperbolehkan adalah 1800 – (1% x 1800) = 1800 – 180 = 1620 Ω  

Resistor 6 gelang warna
Pada resistor dengan 6 gelang warna memiliki susunan sebagai berikut :
gelang 1 = angka ke-1
gelang 2 = angka ke-2
gelang 3 = angka ke-3
gelang 4 = faktor pengali
gelang 5 = nilai toleransi
gelang 6 = koefisien suhu  
Contoh :
Ada sebuah resistor dengan 6 gelang warna. Warna gelangnya adalah : biru, merah, hitam, merah, coklat, coklat. Maka nilai resistor tersebut adalah :
1.Biru = 6 
2.Merah = 2 
3.Hitam = - 
4.Merah = 2 (10² = x100) 
5.Coklat = 1% 
6.Coklat = 100ppm 
Jadi nilai resistor tersebut adalah 62 x 100 = 6200 Ω +/- 1% 100ppm 
Nilai maksimal yang diperbolehkan adalah 6200 + (1% x 6200) = 6200 + 620 = 6820 Ω 
Nilai minimum yang diperbolehkan adalah 6200 – (1% x 6200) = 6200 – 620 = 5580 Ω 

Demikian artikel mengenai cara pembacaan nilai Resistor. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin!!

Rabu, 01 Agustus 2012

DIGI CLOCK

DIGI CLOCK adalah sebuah produk dari B10 Electronics yang merupakan Jam Digital dengan tampilan 4 atau 6 buah 7 Segment. DIGI CLOCK tersedia dalam berbagai ukuran. Berikut beberapa ukuran dari DIGI CLOCK :
  • 1 inch tersedia dalam 4 dan 6 Digit 7 Segment
  • 1.77 inch tersedia dalam 4 dan 6 Digit 7 Segment
  • 2.3 inch tersedia dalam 4 dan 6 Digit 7 Segment
  • 4 inch tersedia dalam 4 dan 6 Digit



Dalam rangkaian DIGI CLOCK juga dilengkapi dengan 2 saklar Push Buttton untuk Setting jam maupun menit.

tersedia juga battery Back Up CR2032, sehinga bilamana listrik padam, nilai pada 7 Segment tersebut tidak akan kembali reset.

Untuk keterangan harga bisa sms atau email  ke contact person di blog kami.

Sabtu, 14 Juli 2012

ANIMASI LED


Pada Application Note kali ini saya akan membahas bagaimana cara menyalakan LED agar pingpong dari kiri-kanan, kanan-kiri dengan kecepatan yang berbeda. Program ini saya tulis dengan CV AVR. Untuk Minimum Systemnya saya menggunakan DT-AVR LCMS dari Innovative Electronics. Sedangkan untuk Downloadernya pake produk saya sendiri “B10 AVR USB In System Programmer”.


Hubungkan Power Supply 12V DC pada Terminal VIN DT-AVR Low Cost Miro System. Hubungkan LED Tester pada PORT C DT-AVR Low Cost Micro System. Berikut Potongan programnya :

/*****************************************************
Project : Belajar MIKRO dengan CV AVR
Version :
Date    : 16/06/2012
Author  : ANDRI SASMITO
Company : B10 ELECTRONICS
Comments:


Chip type               : ATmega8535
Program type            : Application
AVR Core Clock frequency: 11,059200 MHz
Memory model            : Small
External RAM size       : 0
Data Stack size         : 128
*****************************************************/

#include <mega8535.h>                      //Menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega8535
#include <delay.h>                         //Memasukkan fungsi pustaka delay

// Declare your global variables here
unsigned char led;                           //Mendeklarasikan Variable global

void main(void)                            //Program Utama
{

PORTC=0x00;                                //Output pada PORT C Aktif Low
DDRC=0xFF;                                 //PORTC dikonfigurasikan sbg OUTPUT

while (1)                                  //Fungsi looping terus
      {
        led=0x01;                          //nilai awal PORT C
        do
        {
            PORTC=~led;                    //nilai pd PORT C dikomplemen
            delay_ms(50);                  //tunda 50ms
            led <<=1;                      //nilai pd PORT C geser kanan
        }
            while(led!=0x00);              //Fungsi akan berjalan jika nilai led >< 0
       
        led=0x80;                          //nilai awal PORT C
        do
        {
            PORTC=~led;                    //nilai pd PORT C dikomplemen
            delay_ms(100);                 //tunda 100ms
            led >>=1;                                     //nilai pd PORT C geser kiri
        }
            while(led!=0x00);                       //Fungsi akan berjalan jika nilai led >< 0
           
        led=0x08;                                        //nilai awal PORT C
        do
        {
            PORTC=~led;                            //nilai pd PORT C dikomplemen
            delay_ms(150);                        //tunda 150ms
            led <<=1;                                   //nilai pd PORT C geser kanan
        }
            while(led!=0x00);                    //Fungsi akan berjalan jika nilai led >< 0
       
        led=0x80;                                      //nilai awal PORT C
        do
        {
            PORTC=~led;                            //nilai pd PORT C dikomplemen
            delay_ms(200);                        //tunda 200ms
            led >>=1;                                   //nilai pd PORT C geser kiri
        }
            while(led!=0x00);                    //Fungsi akan berjalan jika nilai led >< 0
      };
}

Setelah itu Tekan Ctrl+F9. Lalu pilih “Program the Chip”. Jika benar LED akan menyala satu persatu bolak-balik dari kiri-kanan, kanan-kiri. Begitu seterusnya dengan kecepatan beser yang berubah-ubah.

Selasa, 10 April 2012

Konversi Bilangan

Bilangan Desimal
Bilangan Desimal adalah bilangan yang berbasis 10. Bilangan desimal terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. 9.  Contoh penulisan bilangan desimal adalah 54₁₀ atau juga bisa ditulis 54 saja.

Bilangan Biner
Bilangan Biner adalah bilangan berbasis 2. Bilangan biner hanya terdiri dari 2 bilangan yaitu 0 dan 1. Contoh penulisan bilangan biner adalah 11001010₂.

Bilangan Oktal
Bilangan Oktal adalah bilangan berbasis 8. Bilangan Oktal terdiri dari 0 sampai dengan 7. Contoh penulisan Bilangan Oktal adalah 80₈.

Bilangan Hexadesimal
Bilangan Hexadesimal atau biasa disebut bilangan hexa, adalah bilangan yang berbasis 16. Bilangan hexa terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Contoh penulisan bilangan hexa adalah 4F₁₆.

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
Di sini bilangan yang akan dikonversi adalah 54. Langkah yang akan dilakukan adalah membagi secara bertahap angka 54 dengan 2 hingga habis. Berikut langkah-langkahnya :
54 dibagi 2 = 27 sisa 0
27 dibagi 2 = 13 sisa 1
13 dibagi 2 = 6 sisa 1
6 dibagi 2 = 3 sisa 0
3 dibagi 2 = 1 sisa 1
Penulisannya dimulai dari hasil pembagian terakhir kemudian dilanjutkan dengan angka sisa dari yang terakhir sampai yang pertama. Berikut hasilnya : 110110₂.

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal
Di sini bilangan yang akan dikonversi adalah 78. Langkah yang akan dilakukan adalah membagi secara bertahap angka 78 dengan 8 hingga habis. Berikut langkah-langkahnya :
78 dibagi 8 = 9 sisa 6
9 dibagi 8 = 1 sisa 1
Sama dengan konversi dari decimal ke biner, penulisan dimulai dari hasil pembagian terakhir kemudian dilanjutkan dengan angka sisa dari yang terakhir hingga yang pertama. Berikut hasilnya : 116₈.

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Hexadesimal
Di sini bilangan yang akan dikonversi adalah 150. Langkah yang akan dilakukan adalah membagi secara bertahap angka 150 dengan 16 hingga habis. Berikut langkah-langkahnya :
150 dibagi 16 = 9 sisa 6
Sama dengan konversi dari decimal ke biner, penulisan dimulai dari hasil pembagian terakhir kemudian dilanjutkan dengan angka sisa dari yang terakhir sampai yang pertama. Berikut hasilnya : 96₁₆.

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal
Di sini bilangan yang akan dikonversi adalah 1011001₂. Langkah yang akan dilakukan adalah mengalikan bilangan berikut dengan angka delapan yang berpangkat, mulai 0 untuk yang paling belakang (LSB) sampai pangkat tertinggi untuk yang terdepan (MSB). Kemudian hasil perkalian tersebut dijumlah. Berikut langka-langkahnya :
(1x2⁰)+(0x2¹)+(0x2²)+(1x2³)+(1x2⁴)+(0x2⁵)+(1x2⁶) = 1+0+0+8+16+0+64 = 89
Jadi, BIlangan decimal dari hasil konversi bilangan biner 1011001₂ adalah 89

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Oktal
Pada pembahasan ini yang akan coba dikonversi adalah bilangan 11001010₂. Untuk melakukan konversi ini maka bilangan biner tersebut dipilah-pilah setiap 3 Bit dari yang paling rendah (belakang). Hasil pemilahannya adalah sebagai berikut :
11    |     001   |    010
Kemudian dimasukkan kerumus 421 karena bilangan oktal mewakili 3 Bit yaitu 4, 2 dan 1. Berikut perhitungannya :
(1x2)+(1x1)  |  (0x4)+(0x2)+(1x1)  |  (0x4)+(1x2)+(0x1) = (2+1)  |  (0+0+1)  |  (0+2+0) = 3 | 1 | 2
Dan cara penulisannya adalah 312₈.

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Hexadesimal
Pada pembahasan ini yang akan coba dikonversi adalah bilangan 11010₂. Untuk melakukan konversi ini maka bilangan biner tersebut dipilah-pilah setiap 4 Bit dari yang paling rendah (belakang). Hasil pemilahannya adalah sebagai berikut :
1    |       1010  
Kemudian dimasukkan kerumus 8421 karena bilangan oktal mewakili 4 Bit yaitu 8, 4, 2 dan 1. Berikut perhitungannya :
(1x1)  |  (1x8)+(0x4)+(1x2)+(0x1)  |= 1  |  (8+0+2+0) = 1 | 10
Karena pada Bilangan hexadesimal 10 adalah A maka hasil konversi dari Bilangan Biner 11010₂ adalah 1A₁₆.

Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Biner
Kali ini bilangan yang akan coba dikonversi adalah bilangan octal 237₈. Karena 1 digit bilangan Oktal mewakili 3 Bit yaitu 4, 2, dan 1 maka setiap digitnya tinggal dimasukkan ke format 4 | 2 | 1, seperti contoh berikut ini :
2 disusun dari (0x4)+(1x2)+(0x1) maka biner dari 2 = 010
3 disusun dari (0x4)+(1x2)+(1x1) maka biner dari 3 = 011
7 disusun dari (1x4)+(1x2)+(1x1) maka biner dari 7 = 111
Maka hasil Bilangan Biner dari Bilangan Oktal 237₈ adalah 010011111₂ atau 10011111₂ karena angka 0 di depan tidak perlu ditulis.

Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Di sini bilangan yang akan dikonversi adalah 43₈. Langkah yang akan dilakukan adalah mengalikan bilangan berikut dengan angka delapan yang berpangkat, mulai 0 untuk yang paling belakang (LSB) sampai pangkat tertinggi untuk yang terdepan (MSB). Kemudian hasil perkalian tersebut dijumlah. Berikut langkah-langkahnya :
(3x8⁰)+(4x8¹)= 3+32 = 35
Jadi, BIlangan desimal dari hasil konversi bilangan Oktal 43₈ adalah 35
Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Hexadesimal
Kali ini bilangan yang akan coba dikonversi adalah bilangan octal 71₈. Untuk konversi Bilangan Oktal ke bilangan hexadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Dalam hal ini, Bilangan Oktal diubah dahulu menjadi bilangan biner baru kemudian dikonversi menjadi bilangan hexadesimal. Berikut contoh pengkonversiannya :
7 disusun dari (1x4)+(1x2)+(1x1) maka biner dari 7 = 111
1 disusun dari (0x4)+(0x2)+(1x1) maka biner dari 1 = 001
Maka hasil Bilangan Biner dari Bilangan Oktal 71₈ adalah 111001₂. Baru kemudian dikonversi menjadi bilangan hexadesimal.
11  |  1001
(1x2)+(1x1) | (1x8)+(0x4)+(0x2)+(1x1) = (2+1) | (8+0+0+1) = 3 | 9
Maka hasil konversi bilangan octal 71₈ adalah 39₁₆ bilangan hexadesimal.

Konversi Bilangan Hexadesimal ke Bilangan Desimal
Pada pembahasan ini yang akan coba dikonversi adalah bilangan 4FC₁₆. Untuk melakukan konversi ini maka bilangan hexadesimal tersebut dikalikan dengan angka 16 yang berpangkat.Perkaliannya adalah sebagai berikut :
F adalah angka 15 dalam desimal, C adalah angka 12 dalam decimal
(12x16⁰)+(15x16¹)+(4x16²) = 12 + 240 + 1024 = 1276
Jadi Hasil konversi dari Bilangan hexadesimal 4FC₁₆ adalah 1276 desimal.

Konversi Bilangan Hexadesimal ke Bilangan Biner
Kali ini bilangan yang akan coba dikonversi adalah bilangan hexadesimal 5D₁₆. Perlu diketahui, 1 digit bilangan Hexa mewakili 4 Bit yaitu 8, 4, 2, dan 1 maka setiap digitnya tinggal dimasukkan ke format 8 |4 | 2 | 1, seperti contoh berikut ini :
5 disusun dari (0x8)+(1x4)+(0x2)+(1x1) maka biner dari 5 = 0101
D (13 Desimal) disusun dari (1x8)+(1x4)+(0x2)+(1x1) maka biner dari D = 1101
Maka hasil Bilangan Biner dari Bilangan Hexa 5D₁₆ adalah 01011101₂ atau 1011101₂ karena angka 0 di depan tidak perlu ditulis.

Konversi Bilangan Hexadesimal ke Bilangan Oktal
Kali ini bilangan yang akan coba dikonversi adalah bilangan Hexa 7A₁₆. Untuk konversi Bilangan Hexa ke bilangan Oktal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Dalam hal ini, Bilangan Hexa diubah dahulu menjadi bilangan biner baru kemudian dikonversi menjadi bilangan Oktal. Berikut contoh pengkonversiannya :
7 disusun dari (0x8)+(1x4)+(1x2)+(1x1) maka biner dari 7 = 0111
A (10desimal) disusun dari (1x8)+(0x4)+(1x2)+(0x1) maka biner dari A = 1010
Maka hasil Bilangan Biner dari Bilangan Hexa 7A₁₆ adalah 1111010₂. Baru kemudian dikonversi menjadi bilangan Oktal.
1 | 111| 010
(1x1) |(1x4)+(1x2)+(1x1) | (0x4)+(1x2)+(0x1)= 1 | (4+2+1) | (0+2+0) = 1 | 7 | 2
Maka hasil konversi bilangan Hexa 7A₁₆ adalah 172₈ bilangan Oktal.